JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP

      JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP



Jenis-jenis Material Penutup Atap, biasannya material untuk penutup atap, rumah kita perlu memilih yang kita suka, dan yang bagus, kemungkinan juuga biasannya di lihat dari desain rumahnnya bagaimana kecocokan untuk desain konsep yang kita inginkan, atoupun dari keindahannya yang penting kita haruslah memiliih penutup atap yang sekian bagus elok rupannya.

 Setiap Sesuatu Jenis Material Penutup Atap, punnya kelebihan dan kekurangannya masing-masing tersendiri, anda juga bisa melihatnnya dengan mempertimbangkannya suatu penampilan-nya keperaktisan, bentuk, dan desainnya, rupa, warna, penutup atap tersebut, kitapun harus tau kelebihan dan kekurangannya dari penutup atap yang kita inginkan atou yang kita rencanakan untuk rumah kita.


               Ada Beberapa Jenis Material Atap Dikalangan Ini Bannyak Di Gunakan

1. Atap Sirap



Penutup atap yang terbuat dari kepingan-kepingan tipis, kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini ketahannannya tergantung pada keaada'an  lingkungan, kualitas kayu yang digunakan, dan besarnnya sudut atap, penutup atap jenis ini bisa bertahan hingga 25 tahun atou lebih, bentuknnya yang unik cocok untuk rumah-rumah bergaya pedesa'an yang mennyatu dengan lingkungan alam.

2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional





Material ini juga bannyak di gunakan untuk rumah, genteng yang terbuat dari tanah liat ini yang di cetak, dan di bakar, kekuatannya cukup baik, untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan suatu rangka, genteng di pasang pada atap miring 35 drajat cara menerapkan sistem penerapan genteng inter-locking atou saling mengunci dan saling mengikat.

 Seiring waktu demi waktu , warna dan penampilan genteng akan berubah, pada pemuka'annya biasannya akan tumbuh jamur, bagi sebagian orang yang gayannya rumah tertenntu mungkin ini tidak bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun sebagian orang dan kebannyakan orang tidak menyukai suatu tampilan yang seperti ini karna mudah berjamur dan tak terlihat indah lagi.

3. Atap Genteng Kramik




 Material genteng  ini berbahan dasar tanah liat, namun genteng ini telah  mengalami  ptoses finishing, jadi permuka'an gentengnnya sudah di glasur, lapisan ini dapat di beri warna yang beragam untuk melindungi  genteng lumut ketahannya sekitar 20-50 tahun, aplikasinnya sangat cocok untuk perhunian rumah modern di perkotaan bisa juga untuk di pedesa'an atou perkampungan.

4. Atap Genteng Beton




  Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga 40 tahun.

5. Atap Seng




 Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata 'seng' berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.

6. Atap Dak Beton




 Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada  rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.

Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada bagian atasnya.

7. Atap Genteng Metal




 Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat, Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. 

8. Genteng Aspal




Material genteng yang satu ini bersifat transparan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasaran. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, dan jenis yang kedua, model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording.

 Atap ini biasanya dipilih dan dipasang untuk memberi penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasanya dipasang pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela, atau sebagai aksen yang melengkapi desain sebuah rumah, Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.

9.  Genteng Material Atap Polikarbonat




Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.

10. PVC (Polyvinyl Chloride)




Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.

11. Alumunium




Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.

12. Material Genteng Beton Bertulang 





    Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi, dan pada rumah tinggal yang didesain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang atau biasa disebut dengan model rumah mengambang atau rumah tumbuh. 

Sumber : inpirasidesain

Belum ada Komentar untuk "JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel